Geruduk DPR, Massa Buruh: Kami Cari Puan Maharani yang Dulu Nangis-nangis BBM Naik

Selasa, 06 September 2022 | 14:49 WIB
Geruduk DPR, Massa Buruh: Kami Cari Puan Maharani yang Dulu Nangis-nangis BBM Naik
Massa buruh berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR RI. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Massa buruh bawa poster bergambar Puan Maharani menangis karena BBM naik. (Suara.com/Bagaskara)
Massa buruh bawa poster bergambar Puan Maharani menangis karena BBM naik. (Suara.com/Bagaskara)

Poster Puan Nangis

Selain kompak berseragam, massa buruh juga turut membawa atribut dari mulai poster hingga spanduk raksasa bertuliskan kalimat protes.

Menariknya ada salah satu massa yang turut membawa poster bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani sedang menangis.

Di dalam poster itu bertuliskan kalimat "TOLAK KENAIKAN BBM."

3 Tuntutan Massa Buruh

Presiden Partai Buruh Said Iqbal sebelumnya menyebut massa pendemo yang menggelar aksi tolak kenaikan BBM di depan Gedung DPR mencapai ribuan orang.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat ikut unjuk rasa tolak kenaikan BBM di depan Gedung DPR RI. (Suara.com/Bagaskara)
Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat ikut unjuk rasa tolak kenaikan BBM di depan Gedung DPR RI. (Suara.com/Bagaskara)

"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi," kata Said Iqbal dalam keterangannya, Senin (5/9/2022).

Menurutnya, aksi itu bertujuan untuk meminta agar pemerintah sekaligus DPR RI membatalkan aturan mengenai kenaikan harga BBM serta membentuk panitia khusus (pansus).

"Untuk Jabodetabek, aksi akan diikuti 3.000-5.000 orang yang dipusatkan di DPR RI. Aksi ini untuk menuntut pembentukan panja atau Pansus BBM agar harga BBM diturunkan," sambungnya.

Baca Juga: Deretan Aksi Buruh saat Demo Kenaikan Harga BBM: Dorong Motor sampai Bawa Gambar Puan Nangis

Berikut 3 tuntutan yang akan disampaikan oleh Said Iqbal dan kawan-kawan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI