5 Fakta Penolakan Pembangunan Gereja di Cilegon, FKUB Ungkap Alasannya

Senin, 12 September 2022 | 12:15 WIB
5 Fakta Penolakan Pembangunan Gereja di Cilegon, FKUB Ungkap Alasannya
Warga tolak pembangunan gereja di Lingkungan Sumur Wuluh Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Cilegon, Banten, Rabu (7/9/2022) lalu. [Suara.com/Firasat Nikmatullah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

4. FKUB ungkap alasan penolakan pembangunan

Terkait penolakan pembangunan gereja tersebut Sekretaris Forum Kerukuan Umat Beragama (FKUB) Kota Cilegon, Agus Surahmat mengungkap setidaknya ada tiga alasan mendasar.

Salah satu latar belakang yang diungkap adalah adanya insiden Geger Cilegon yang terjadi pada 1888 silam.

Kala itu, terjadi pelarangan azan dan penarikan upeti kepada masyarakat lokal yang mayoritas beragama Islam.

5. Singgung soal sentimen masyarakat kepada umat Kristiani

Berkat sederet kebijakan pihak penjajah tersebut, para ulama akhirnya menyuarakan jihad. Agus menyebut bahwa banyak penggantungan ulama yang terjadi pada pergolakan itu.

"Pada akhirnya terjadilah pergolakan, jihad yang dipimpin KH Wasyid. Nah, yang jadi persoalan pada akhirnya banyak ulama ulama yang digantung, makanya sekarang ada kampung namanya pegantungan," Sekretaris FKUB Kota Cilegon, Agus Surahmat kepada SuaraBanten.id--jaringan Suara.com, Minggu (11/9/2022).

Berkat para penjajah beragama nonmuslim, maka sentimen masyarakat terpupuk terhadap umat di luar agama Islam, termasuk umat Kristiani.

"Kisah itu menjadi turun temurun sampai sekarang, dan masyarakat memahami bahwa mereka (Belanda) yang menggantung itu non muslim, Itu satu," sambungnya.

Baca Juga: Warga Diberi Rp1 Juta untuk Setujui Pembangunan Gereja, RT Setempat: Ada yang Dibilang untuk Bangun Gedung Serbaguna

Agus juga menjelaskan adanya proyek pembangunan Pabrik Baja Trikora yang kini dikenal sebagai PT Krakatau Steel (Persero). Berkat kehadiran proyek tersebut, para ulama dan tokoh masyarakat untuk tidak mendirikan rumah ibadah saat bersedia direlokasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI