Tuntutan ini berawal dari gaji pegawai hanya naik 1,09 persen di tahun 2022, padahal harga kebutuhan pokok semakin naik akibat pandemi.
Sementara itu, beberapa organisasi masyarakat akan melakukan unjuk rasa hingga kenaikan harga BBM dibatalkan.
Ada agen intelijen di Twitter?
Mantan kepala keamanan Twitter mengatakan "setidaknya ada satu agen" badan intelijen China dipekerjakan dalam perusahaan tersebut.
Peiter "Mudge" Zatko mengatakan Twitter telah mengizinkan India untuk menambahkan seorang agen dalam roster perusahaan tersebut.
Di hadapan pengadilan, ia mengatakan aksi ini berpotensi menimbulkan kebocoran data sensitif pengguna Twitter di China dan India.
Peiter dulunya adalah pakar keamanan siber yang dihormati, tapi diduga dipecat karena mengetahui informasi ini beberapa minggu sebelumnya.
Juru bicara Twitter mengatakan pengadilan "mengonfirmasi jika banyak pernyataan dalam tuduhan Peiter kepada Twitter tidak konsisten dan tidak akurat".
'Tindakan yang salah' atasi perubahan iklim
Sebuah laporan dari 'World Meteorogical Organization' (WMO) mengatakan dunia "mengambil tindakan yang salah" untuk mengatasi perubahan iklim.
Senada dengan ini, laporan 'United in Science' juga mengatakan konsentrasi gas rumah kaca terus bertambah di atmosfer.
Baca Juga: Putin dan Xi Jinping akan Bahas Perang Ukraina saat Bertemu di Uzbekistan Pekan Ini
"
"Gelombang panas di Eropa. Banjir besar di Pakistan ... bencana alam sebesar ini tidak ada yang alami," kata Sekretaris Jendral PBB António Guterres.
"
Meski jumlah emisi sempat menurun di tengah 'lockdown' COVID-19, kondisinya sekarang sudah meningkat jauh dibandingkan sebelum pandemi.
Sekian untuk Dunia Hari Ini. Silakan menyimak berita lainnya di ABC Indonesia.