Suara.com - Nama sosok Jim Geovedi kembali mencuat ke permukaan publik usai dikaitkan dengan sosok hacker Bjorka yang kini tengah menjadi pembicaraan hangat publik. Adapun warganet kini berbondong-bondong 'mencolek' Jim Geovedi di Twitter untuk merespon isu Bjorka.
"Om Jim @geovedi gak ikut berkomentar kah?," cuit warganet.
"Betul banget mas bro, Sudah saatnya Pemerintah memanggil bang @geovedi," timpal lainnya.
Warganet lain bahkan menyaingkan Bjorka dengan Jim Geovedi yang disebut-sebut sebagai hacker paling menyeramkan dari Indonesia.

"Om bangun om kata yutuber Engte salah satu haker ter ngeri diindonesia," cuit warganet lain sembari menandai akun Jim Geovedi.
Lantas, siapa Jim Geovedi sebenarnya? Berikut penjelasan selengkapnya.
White Hacker asal Lampung
Jim Geovedi adalah seorang ahli keamanan siber asal Lampung. Pria kelahiran 28 Juni 1979 tersebut merupakan seorang white hacker, yakni sebutan untuk seseorang yang sengaja meretas keamanan milik negara atau instansi tertentu untuk tujuan baik, seperti mencoba ketangguhannya.
Dikutip dari laman media berbasis Jerman, Deutsche Welle, Jim sebelumnya berprofesi sebagai seniman grafis.
Baca Juga: Motifnya Bukan Uang, Layakkah Bjorka Disebut Hacktivis Seperti Anonymous?
Jim diperkenalkan oleh kawannya ke dalam dunia keamanan siber dan kemudian rasa ketertarikannya dalam bidang tersebut kian terbangun.
Akhirnya, Jim mulai belajar secara otodidak hingga berhasil mendirikan C2PRO Consulting, yakni sebuah perusahaan konsultan teknologi untuk lembaga pemerintahan.
Berhasil meretas satelit Tiongkok
Nama Jim Geovedi semakin melejit di tengah publik saat aksinya meretas sebuah satelit milik klien dari Indonesia dan Tiongkok. Sebagai seorang white hacker, aksi tersebut bukan untuk tujuan buruk, melainkan untuk menguji keamanan kontrol satelit.
Sontak, Jim berhasil membobol sistem keamanan kedua satelit itu dan mengambil alih kontrolnya. Ia berhasil menggeser posisi satelit milik kliennya dari Tiongkok. Tak berhenti di situ, ia juga berhasil mengubah rotasi satelit kliennya dari Indonesia.
Mengaku bisa mengendalikan jaringan internet seluruh Indonesia