PDIP: Pidato SBY Menggelikan, Playing Victim Takut Kalah Sebelum Bertanding

Senin, 19 September 2022 | 16:17 WIB
PDIP: Pidato SBY Menggelikan, Playing Victim Takut Kalah Sebelum Bertanding
Politikus Senior PDIP Aria Bima (YouTube/Kompas TV)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Aria Bima menilai, pidato SBY itu untuk mengantisipasi bila nanti AHY tak menjadi capres atau cawapres, akan disebut sebagai penjegalan.

"Kalau enggak mendapatkan dukungan jangan bilang dijegal," kata anggota DPR RI tersebut.

"Pernyataan SBY ini menunjukkan kekhawatiran beliau, kalau sampai ada dua calon [capres-cawapres] kemudian AHY enggak bisa masuk, sehingga itu nanti dikatakan penjegalan."

Demokrat: Itu Cuma Penyulut Semangat Kader

Politikus Partai Demokrat menyebutkan pernyataan SBY soal dugaan Pemilu 2024 tidak adil hanya persoalan persepsi penerimanya. 

"SBY menyampaikan turun gunung itu ya menyemangati para kader, terus kemudian memagari ini ada indikasi perbuatan yang tidak jujur dan tidak adil," ujar Kepala BPOKK Partai Demokrat, Herman Khaeron dalam acara yang sama.

Herman Khaeron [YouTube/Kompas]
Herman Khaeron [YouTube/Kompas]

Dia kemudian menegaskan, pernyataan SBY bukan berdasar pada kekhawatirannya mengenai tidak bisa majunya AHY di panggung utama Pemilu 2024.

"Justru ini memberikan pagar kepada siapa pun, tentu seluruh rakyat, terutama kader ya, untuk sama-sama memagari Pemilu 2024 dapat jujur dan adil," kata Herman. 

"Kalau soal kehawatiran saya pikir tidak. Pak SBY sangat paham dengan bagaimana proses demokrasi. Beliau orang yang panjang perjalanannya di dunia  pemerintahan dan politik."

Baca Juga: PDIP: SBY Turun Gunung karena Khawatir AHY Tak Jadi Capres atau Cawapres

Karenanya juga, Herman menilai wajar SBY mengkhawatirkan kecurangan pemilu, karena lama berkecimpung dalam dunia politik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI