Temuan Jika Penyakit Mulut dan Kaki Kemungkinan Masih Ada di Bali

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 26 September 2022 | 14:44 WIB
Temuan Jika Penyakit Mulut dan Kaki Kemungkinan Masih Ada di Bali
Ilustrasi sapi dengan gejala penyakit mulut dan kuku (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pemiliknya, yakni I Wayan Wilantara, khawatir ternak satu-satunya tersebut akan mati.

Tetapi karena tidak punya uang untuk membawa ke dokter hewan, dia mengobatinya dengan obat tradisional campuran kunyit dan madu, serta obat kumur Betadine.

"Bila saya harus memanggil dokter hewan untuk tiga ekor sapi ini biayanya lebih dari Rp150 ribu," katanya.

A man holds a spray bottle next to a cow Image: Tidak ada kasus PMK baru dilaporkan di Bali sejak 1 Agustus. ABC News: Phil Hemingway

Meski menunjukkan gejala-gejala PMK, pejabat setempat mengatakan sapi-sapi di Jembrana mengalami penyakit lain.

"Kasusnya nol, benar-benar kasusnya nol," kata I Wayan Sunada, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali.

"Saya yakin. Saya yakin. Saya yakin itu bukan PMK. Bila menerima laporan adanya PMK, kami akan segera ke sana untuk melakukan pengecekan."

Dokter hewan asal Australia, Ross Ainsworth, mengatakan memang ada penyakit lain yang menimbulkan gejala seperti mulut ternak yang berbusa.

"Penyebabnya bisa saja karena keracunan, infeksi gusi atau lidah, atau mereka memakan zat berbahaya," katanya.

Namun gejala mulut berbusa pada ternak tersebut biasanya tidak disertai dengan pembengkakan di kaki.

Baca Juga: 11 Ekor Sapi di Sumbar Positif Mengidap Penyakit Mulut dan Kaki, Pasar Ternak Ditutup 14 Hari

"Kita dengan mudah bisa membedakan dengan melihat lidah dan melihat luka di kaki, serta melihat sejarah PMK yang menyebar lokal, serta vaksinasi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI