Perempuan Tionghoa Ini Membantu Kelompok Minoritas di Australia

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 03 Oktober 2022 | 09:52 WIB
Perempuan Tionghoa Ini Membantu Kelompok Minoritas di Australia
Ilustrasi warga Australia [(ANTARA/AAP Image/Mick Tsikas via Reuters/hp]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saat ini, di usianya yang ke-35, Wendy sudah meraih banyak prestasi di dunia kerja.

Ia bekerja sebagai mitra perpajakan konsultan Deloitte Australia, di antara segelintir mitra perempuan keturunan Tionghoa lainnya di sana.

Wendy pun menjadi salah satu finalis penghargaan "40 Under 40" yang diperuntukkan bagi warga keturunan Asia berusia di bawa 40 tahun di Australia atas kontribusi mereka di komunitas.

Ia merupakan satu dari beberapa warga keturunan Tionghoa yang menjadi finalis dan merasa bertanggung jawab membantu kelompok minoritas di Australia.

Mengubah rasa sakit menjadi seni

Kerusuhan 1998 juga meninggalkan luka dalam diri perempuan Tionghoa-Jawa, Rani Pramesti, yang meninggalkan Jakarta ke Australia saat umurnya 12 tahun.

"Pada kerusuhan Mei '98, saya mengalami seperti apa rasanya tidak diperlakukan secara manusiawi," katanya.

Rani yang juga menjadi salah satu finalis penghargaan "40 Under 40" menerbitkan novel grafis digital berjudul "Chinese Whispers" pada tahun 2013.

Di dalamnya, ia bercerita tentang perspektif dan refleksi perempuan keturunan Tionghoa atas kerusuhan 1998.

Rani yang berusia 36 tahun juga ingin membantu komunitas yang kurang diwakili di Australia.

Baca Juga: Warga Australia Ditangkap Gegara Sembunyikan Narkoba dalam Kondom ke Lubang Dubur

Untuk mewujudkan ini, ia mendirikan sebuah platform penelitian bernama 'Creatives of Colour' yang mendukung masyarakat Aborigin, kulit hitam dan berwarna, juga seniman difabel Australia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI