Tribun 12, Saksi Bisu Duka Aremania 'Terbunuh' Di Kandang Sendiri

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 04 Oktober 2022 | 08:21 WIB
Tribun 12, Saksi Bisu Duka Aremania 'Terbunuh' Di Kandang Sendiri
Tragedi Kanjuruhan - (Kontributor SuaraJatim.id/Yuliharto Simon)

"Saya sudah tak kuat, akhirnya naik ke atas tribun,” ucap Alfan.

Dia sempat mencari-cari Huzein di tribun, tapi tak ketemu. Ketika berhasil keluar selamat dari stadion, Alfan terus mencari sahabatnya itu.

Sampai Minggu subuh hari pukul 04.00 WIB, Alfan mondar-mandir ke rumah-rumah sakit dan klinik yang diketahui menerima pasien korban dari Stadion Kanjuruhan. Tapi nihil, Huzein tak ditemukan.

“Minggu siang, baru saya dapat informasi Huzein meninggal dunia di RSUD," ucap Alfian kelu.

Ia dan teman-temannya pun langsung mendatangi tempat tersebut. Setibanya di sana, sudah ada ibu Huzein mengurus administrasi.

Setelah semua administrasi selesai, jenazah itu langsung dibawa ke rumah Huzein di Desa Junjung, Kecamatan Sumber Gempol, Kabupaten Tulungagung.

"Kami semua akan langsung menemani sampai rumah Huzein," kata Alfan.

Alfan masih belum menerima musibah yang dialaminya, “Sehari lalu kami masih bercanda di motor. Kini saya menemani Huzein sudah di kantong jenazah.”

Direktur RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang Bobi Prabowo mengatakan, korban yang dirawat pihaknya sebanyak 93 orang. Dari jumlah itu, 21 orang meninggal dunia.

Baca Juga: DICARI! Profil Nugroho Setiawan, Pemilik Licensi FIFA Security Officer Dicampakkan PSSI, Kini Gabung TGIPF

“Yang luka-luka banyak yang sudah pulang. Tinggal sembilan orang dalam perawatan. Dua di ICU, sisanya IGD,” kata Bobi.

Sugeng Kehilangan Si Bungsu

Ratusan suporter di Balikpapan gelar doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan, Senin (3/10/2022) malam di Halaman  Gedung KNPI Balikpapan. [Suara.com/ Arif Fadillah]
Ratusan suporter di Balikpapan gelar doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan, Senin (3/10/2022) malam di Halaman Gedung KNPI Balikpapan. [Suara.com/ Arif Fadillah]

PIKIRAN Sugeng membucah ketika pulang berdagang Minggu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB, tak mendapati putra bungsunya di rumah.

Rizky Dendy Nugroho, yang masih berusia 19 tahun, sempat berpamitan kepada sang ayah untuk pergi ke Stadion Kanjuruhan Sabtu sore demi menyaksikan klub kesayangannya berlaga. Tapi sejak itu, dia tak pulang.

Lelaki berusia 50 tahun itu semakin cemas ketika mengetahui polisi menembaki gas air mata ke Aremania seusai laga melawan Persebaya.

Dia menyambangi lima teman sebaya Dendy yang ternyata sudah pulang. Tapi kelimanya mengatakan tidak melihat Dendy setelah kerusuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI