Sementara itu, pihak Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) juga menolak bertanggungjawab atas Tragedi Kanjuruhan. Hal tersebut dikatakan oleh anggita TGIPF Akmal Marhali di kantor Kemenko Polhukam pada Selasa (11/10/2022)
Menurut dia, PSSI tidak merasa memiliki tanggung jawab atas peristiwa tersebut. Alih-alih pasang badan, PSSI malah menunjuk panitia pelaksana yang bertanggungjawab atas tragedi yang menewaskan 132 orang itu.
"Iya (mengaku tidak bersalah). Dia (PSSI) menyampaikan, pertama kali hadir (di Kemenko Polhukam) dia menyampaikan Pasal 3 Regulasi Keamanan dan Keselamatan yang menyatakan bahwa PSSI tidak dalam posisi bertanggungjawab terhadap kasus yang terjadi, semua menjadi tanggungjawab Panpel," kata anggota TGIPF Akmal Marhali kepada wartawan.
Merasa namanya ditunjuk oleh PSSI sebagai pihak yang harus bertanggungjawab pada Tragedi Kanjuruhan, Panitia Penyelenggara Arema FC buru-buru menunjuk balik PSSI.
Ketua Panitia Penyelenggara Arema FC Abdul Haris meminta Ketua PSSI Mochammad Iriawan atau Iwan Bule ikut bertanggungjawab atas tragedi tersebut.
Ia beralasan pihak-pihak yang masuk dalam panitia pelaksana banyak, termasuk PSSI. Karena itulah ia menyatakan, PSSI juga harus ikut bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.
“Jangan hanya saat klub ini menang dia beri piala, dia dapat nama. Jika posisi klub ada masalah, dia bertanggungjawab secara hukum,” ujar kuasa hukum Abdul Haris, Sumardhana di Mapolda Jatim.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Baca Juga: Korban Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan Masih Alami Iritasi, Pemkab Malang Tanggung Biaya Pengobatan