Suara.com - Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sepanjang perjalanannya kerap mengalami rekayasa skenario. Adapun sosok aktor utama kasus Brigadir J, yakni Ferdy Sambo beberapa kali memberikan keterangan yang ternyata terbukti sebagai rekayasa belaka.
Bahkan baru-baru ini pengacara Sambo, Febri Diansyah mengungkap keterangan baru dari kliennya yang ternyata berbeda dengan temuan penyidikan.
Seperti apa keterangan baru itu? Bagaimana skenario rekayasa dari Sambo yang pernah ia buat dalam perjalanan kasus pembunuhan Brigadir J?
Simak jawabannya dalam deretan ragam skenario kasus Brigadir J berikut.
Skenario awal kasus polisi tembak polisi: Gegara lindungi istri atasan
Kasus Brigadir J awalnya mencuat di publik dengan narasi polisi tembak polisi di rumah dinas Ferdy Sambo yang kala itu masih menjabat sebagai Kadiv Propam.
Brigadir J ditembak oleh rekannya, Bharada Richard Eliezer alias Bharada E pada Jumat (8/7/2022) beberapa bulan lalu.
Adapun sempat mencuat pernyataan kepolisian bahwa Bharada E menembak mati Yosua untuk melindungi istri Ferdy Sambo. Kala itu, mendiang Yosua dituduh melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” kata Karopenmas Divisi Humas, Polri Brigjen Ahmad Ramadhan Senin (11/7/2022).
Sepanjang perjalanan kasus ini, terungkap bahwa hal tersebut adalah skenario belaka. Bharada E melalui pengacaranya mengaku bahwa tak ada tembak menembak. Sambo sengaja menembaki sekeliling rumah dinasnya demi menutupi pembunuhan Brigadir J.