Seperti Mahsa Amini, banyak perempuan lainnya di Iran, termasuk Donya pernah ditangkap polisi moralitas karena tidak mengenakan pakaian "layak".
ABC tidak mendeskripsikan detail dari kasus tersebut untuk melindungi identitas Donya.
"Mereka melemparkan saya dalam van, ini sangat menakutkan, kita bisa saja terbunuh dengan mudahnya," katanya.
"Waktu saya ditangkap, semua orang berteriak dan menangis. Kadang saya masih mimpi soal itu."
Donya hanya bisa meminta maaf saat ditangkap, namun tetap menerima pertanyaan 'apa motif Anda?'
"Pilihan jawabannya banyak, salah satunya 'Saya dibodohi agen berita di luar negara Iran'," katanya.
Komite yang melindungi wartawan di Iran mengatakan setidaknya 35 wartawan sudah ditangkap karena meliput unjuk rasa tersebut.
Iran 'hidup dengan harapan dan mimpi'
Kepala Negara Iran Ayatollah Ali Khamenei melarang apa yang disebutnya sebagai "pemberontakan" dan menuding Amerika dan Israel sebagai perencana di baliknya.
Ia mengatakan mereka yang menggelar unjuk rasa untuk "menyabotir" negara pantas mendapatkan "hukuman berat".
Baca Juga: Buntut Kematian Mahsa Amini, Aktris Iran Lepas Hijab hingga Tampil Telanjang untuk Beri Dukungan
Donya sudah beberapa kali menangis ketika diwawancara ABC, tapi ia berharap akan ada revolusi di negaranya.