Warga Indonesia Mengungsi dan Tak Bisa Kerja Akibat Banjir di Australia

SiswantoABC Suara.Com
Kamis, 20 Oktober 2022 | 03:00 WIB
Warga Indonesia Mengungsi dan Tak Bisa Kerja Akibat Banjir di Australia
Banjir yang merendam bangunan di Melbourne, Victoria, Australia. (William WEST / AFP)

Suara.com - Warga Indonesia yang tinggal di beberapa kawasan di negara bagian Victoria, Australia ikut terdampak akibat banjir besar dan disebut-sebut sebagai salah satu yang terparah dalam beberapa dekade terakhir.

Seperti yang diceritakan Ronald Utoyo, peternak domba asal Jakarta, yang 50 persen lahan peternakannya di Murchison terendam air.

Lahan bernama 'Java Farm' seluas 30 hektar yang menampung sekitar 200 ekor domba milik Ronald terendam akibat meluapnya sungai Goulburn Murray.

"Dengan air menggenang, maka pengaruhnya bagi domba saya adalah tempat mereka merumput berkurang separuhnya," kata Ronald.

"Juga karena lahannya basah, saya takut kuku domba itu jadi busuk, dan kalau parah mereka bisa mati."

Biasanya, Ronald mengunjungi lahannya, yang berjarak 161 kilometer dari Melbourne, di akhir pekan. Namun sejak banjir, ia belum bisa mendatangi lokasi.

"Saya sudah berbicara dengan petani tetangga saya dan dia menyarankan saya tidak datang dulu karena akses semua jalan ke Murchison sudah ditutup," katanya.

Untungnya, ia sudah memindahkan ternak dombanya ke daerah yang lebih aman beberapa hari sebelum hujan turun.

"Kalau kita di pedesaan, kita benar-benar melihat ramalan cuaca. Kita sudah antisipasi beberapa hari sebelumnya, jadi tidak sembarangan," katanya.

Baca Juga: Australia Batalkan Pengakuan Atas Yerusalem Barat Sebagai Ibu Kota Israel: Kami Menyesal

Ronald mengaku jika ia akan keluar uang setidaknya AU$2.000, atau lebih dari Rp20 juta untuk memperbaiki pagar di sekeliling lahannya yang terendam air.

Awalnya tak percaya akan banjir

Hingga hari Rabu ini (19/10), tim relawan dan petugas gawat darurat di negara bagian Victoria masih bekerja untuk mengevakuasi warga.

Beruntung bagi Wenny Candra, asal Surabaya, yang sudah mengungsi ke rumah temannya, setelah rumahnya di kawasan Mooroopna terendam air.

Wenny adalah satu dari setidaknya 11.000 warga Victoria yang saat ini terpaksa meninggalkan rumah mereka karena banjir.

Padahal awalnya, Wenny mengaku tidak menyangka kalau bencana banjir akan menimpa keluarga dan rumahnya yang sudah ia tinggali selama lima tahun.

Wenny mengatakan pertama kali mendengar peringatan banjir dari anak-anaknya dan ia langsung melakukan persiapan, meski beberapa keluarga dan teman-temannya sempat meragukan prediksi banjir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI