Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menginformasikan, Jakarta dan sekitarnya telah memasuki awal musim hujan pada Oktober 2022, yang puncaknya diprediksi akan terjadi pada Januari-Februari 2023.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengimbau agar pemerintah daerah, masyarakat, dan seluruh pihak untuk bersiap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tahunan 2023 yang tinggi dan diprakirakan akan melebihi rata-ratanya di sebagian wilayah Indonesia.
Untuk mengantisipasi musim hujan tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, meninjau ke lapangan untuk memeriksa kesiapan Pemprov DKI. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta agar segera menindaklanjutinya sesuai dengan rencana.
"Ke depan, saya akan keliling tiap wilayah untuk meninjau dan melakukan cek langsung setiap perlengkapan yang ada, seperti mobil portable dan rumah-rumah pompa. Semua itu harus kita pastikan bisa beroperasi dengan baik," terang Heru.
Pada Senin kemarin (24/10/2022), Heru meninjau pembangunan pompa air Kali Sentiong, di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Yusmada Faizal, dan Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, mendampingi kunjungan Penjabat Gubernur DKI ini.
Pembangunan pompa air Kali Sentiong merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC). Kepada Pj Gubernur Heru, Kepala BBWSCC, Bambang Heri Mulyono, melaporkan progres pembangunan pompa air tersebut yang sudah mencapai 51 persen. Rencananya, pembangunan Pompa Sentiong ini akan rampung pada Oktober 2023.
"Bahkan, bulan depan akan ada dua pompa yang sudah dikirim ke sini dari Inggris. Lalu, pada Desember akan dimulai instalasinya. Kemudian, tahun depan ada tiga pompa yang akan dikirim. Di sini ada lima pompa dengan kapasitasi masing-masing pompa sebesar 50 m3 per detik," kata Bambang.
Pompa-pompa tersebut akan melayani daerah Sunter Agung dan Sunter Jaya, selain dari Kemayoran hingga Kampung Bandan. Dengan demikian, untuk mempertahankan debit air ketika permukaan air laut naik, permukaan air di hulu akan bisa dijaga ketinggiannya.
"Total daerah sekitar 2.500 hektare yang akan dilayani oleh pompa ini. Kemudian, kita rencanakan pompa Ancol akan diperbaiki juga, supaya nanti sinergi dengan pompa yang ada di sini," tambah Bambang.
Baca Juga: Lalai Menanggulangi, Walhi Tuntut Wali Kota Harnojoyo Laksanakan Keputusan Gugatan Banjir Palembang
Pj Gubernur Heru ingin memastikan pula seluruh jajarannya, terutama di Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, agar segera mempercepat koordinasi serta komunikasi dengan BBWSCC, supaya proses pembangunan Pompa Sentiong bisa dipercepat.