Suara.com - Koalisi Partai Gerindra dan PKB kemungkinan akan mengumumkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden mereka pada akhir 2022 atau awal 2023.
"Ya kemarin mungkin ada pembahasan seperti itu. Mungkin saja kalau memang nanti telah terjadi kesepakatan ya kita lihat bulan Desember ataupun Januari seperti apa," kata juru bicara Badan Pemenangan Pemilu Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono di Senayan, baru-baru ini.
Kemungkinan itu sebelum juga disampaikan Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani.
"Saya kira antara akhir atau awal tahun," ujar Muzani.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan deklarasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi Partai Gerindra dan PKB akan menunggu dulu tambahan partai baru.
"Kami sedang menunggu perkembangan dialog dengan partai partai tambahan," kata Muhaimin.
Koalisi kedua partai tidak akan terburu-buru mengumumkan pasangan kandidat hingga semua hal yang dibutuhkan disepakati bersama, termasuk sistem koalisi.
Muhaimin tidak menyebutkan partai mana yang sekarang sedang diajak berkomunikasi untuk bergabung dalam koalisi.
"Pokoknya kita kasih tahu pada akhirnya," kata dia.
Muhaimin berharap akhir tahun ini, tambahan partai baru sudah bergabung.
Deklarasi pasangan kandidat nanti akan disampaikan dalam waktu yang tepat setelah tercapai kesepakatan bersama.
"Ya pokoknya kita harus menentukan pilihan di momentum yang tepat dan diskusinya belum tuntas. Kita internal berdua belum sepakat untuk satu nama capres," kata Muhaimin.
Partai Gerindra dan PKB merupakan mitra koalisi yang sampai sekarang masing-masing masih menginginkan ketua umum mereka yang menjadi calon presiden.
Jika kedua pemimpin partai tetap ngotot maju menjadi calon presiden, menurut analis komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, koalisi mereka bisa bubar di tengah jalan.
"Koalisi Gerindra dan PKB berpotensi goyah seiring masih ngototnya Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar untuk menjadi capres," kata Jamiluddin, Selasa (22/11/2022).