Pernyataan Ferdy Sambo tersebut kontan memantik pemberitaan media nasional, isu mafia tambang yang diduga melibatkan petinggi Polri pun kian memanas.
Pernyataan Hendra Kurniawan
Hendra Kurniawan yang merupakan mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri turut membenarkan apa yang diucapkan oleh mantan bosnya, Ferdy Sambo. Tidak tanggung-tanggung, Hendra bahkan membenarkan isi ucapan dari Ismail Bolong terkait dengan setoran uang bisnis tambang yang sebelumnya viral di media sosial.
Bantahan dan Serangan Balik Kabareskrim Komjen Agus Adrianto
Seolah enggan pihaknya terus disudutkan dalam isu yang beredar dan pernyataan-pernyataan yang dilontarkan dari kubu Ferdy Sambo, Komjen Agus Adrianto akhirnya buka suara terkait dengan isu setoran hasil bisnis mafia tambang di Kaltim yang menyeret namanya.
Sebelumnya diketahui Kabareskrim diisukan menerima setoran hingga Rp 6 miliar dari Ismail Bolong hasil dari bisnis tambang ilegal di Kalimantan Timur.
Komjen Agus Andrianto justru balik menuding Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan yang justru menerima uang setoran tersebut pada saat masih menjabat sebagai Divisi Propam Polri dan mengungkit-ungkit kasus kematian Yosua.
Dengan tegas, Agus membantah soal isu ia menerima uang setoran dari tambang ilegal seperti yang telah diungkapkan oleh Ismail Bolong.
Komjen Agus juga menyatakan bahwa surat laporan hasil penyelidikan atau PHL terkait dengan adanya dugaan setoran uang hasil bisnis tambang ilegal kepadanya tidak serta merta untuk membuktikan ia melakukan perbuatan tersebut.
Baca Juga: Kamaruddin Simanjuntak Titip Salam Untuk Ferdy Sambo: Saya Siapkan Pengacara Terbaik
Ismail Bolong Diburu
Mabes Polri menyatakan bahwa pihaknya tengah memburu Ismail Bolong yang menjadi pemicu kehebohan yang terjadi saat ini.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa pencarian tidak hanya dilakukan oleh tim dari Mabes Polri. Menurutnya, tim dari Polda Kalimantan Timur juga turut bergerak untuk mencari keberadaan dari Ismail Bolong.
Kapolri juga menerangkan bahwa sebelumnya Polri telah memanggil Ismail Bolong. Ia disebut-sebut menjadi kunci untuk mengungkap dugaan tambang ilegal dan setoran uang ‘beking’ ke pejabat tinggi Polri.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa