"Mobil ini milik orang lain atau statusnya disewa. Yang mana kendaraan tersebut atau mobil tersebut digunakan tersangka untuk mengambil barang bukti zat kimia (sianida dan arsenik) yang dibelinya secara online ke kurir," tutur Sajarod.
"Mobil itu kemudian digunakan untuk menyimpan sisa barang-barang untuk menghabisi keluarga terdekatnya," sambungnya.
Percobaan Pembunuhan
Berdasarkan pengakuan tersangka saat pemeriksaan polisi, pelaku sempat memberikan racun kepada kedua orang tua dan kakaknya pada 23 November 2022 melalui minuman dawet. Tetapi lantaran dosis arsenik yang diberikan sangat rendah, percobaan pembunuhan itu pun gagal.
Walau gagal, para korban saat itu sempat merasakan efeknya, yakni menderita mual-mual, meski pada percobaan pertama tidak menyebabkan kematian.
Lalu pada Senin (28/11/2022) pagi, DDS kembali melancarkan aksinya dengan mencampur 2 sendok teh arsenik ke dalam teh dan kopi yang biasa disajikan ibunya. Aksi itu dilakukannya saat sang ibu keluar dari dapur.
Kondisi Mental Tersangka
Sajarod mengatakan bahwa tersangka memiliki ketahanan mental yang kuat. Sebab, setiap kali diperiksa, baik wawancara maupun interogasi, DDS mampu memberikan jawaban secara gamblang dan terperinci.
Maka dari itu, hingga kini dan untuk sementara waktu, polisi belum merasa perlu memeriksakan kondisi kesehatan mental DDS. Nantinya, kata Sajarod, wajib tidaknya pemeriksaan jiwa tersebut akan dikoordinasi.
Baca Juga: Sempat Terobos Ruang Sidang, Syarifah: I Love You Pak Sambo, Aku Ingin Jadi Istrimu
Kontributor : Xandra Junia Indriasti