Akun Twitter @UAS_AbdulSomad pun menyatakan bahwa surat tersebut bisa jadi salah satu penipuan. Sebab, UAS sendiri tak membandrol honor maupun DP dan lainnya.
"AWAS PENIPUAN
.
Ustadz Abdul Somad:
- TIDAK punya manajemen,
- TIDAK minta Dp,
- TIDAK minta tiket pesawat executive,
- TIDAK minta hotel bintang lima,
- TIDAK bandrol honor.
.
UAS tidak bisa diundang oleh siapa pun," tulis akun @UAS_AbdulSomad.
Selain itu, akun tersebut menjelaskan bahwa UAS sudah membagikan jadwal ke setiap provinsi selama setahun dan hanya datang satu atau dua kalu saja ke setiap provinsi.
"UAS hanya datang ke suatu provinsi, sesuai dengan jadwal yang sudah disusun. Dan TIDAK AKAN DATANG, diluar jadwal yang sudah ditetapkan," sambungnya.
Ia juga menegaskan bahwa apabila ada yang mengaku dari manajemen UAS, maka bisa dipastikan hal tersebut adalah penipuan.
Dilansir dari Suara.com, UAS secara tegas UAS memastikan, selama menjadi pendakwah, ia tak pernah sekali pun memasang harga.
“Setiap kali ada yang bertanya ‘ustaz, honornya berapa?’, saya tegaskan saya tak pernah pasang banderol. Maka jika ada yang mau undang, maka undanglah tanpa menanyakan banderol,” katanya sebagaimana laporan Hops.id -- media jaringan Suara.com.
“Karena kita (pendakwah) memang seharusnya yang mendatangi jamaah. Karena mereka (jamaah) sudah mau berkumpul dan mengumpulkan orang lain saja sudah cukup, kita tinggal datang, tak usah gusar,” tambahnya.
Kesimpulan
Baca Juga: CEK FAKTA: Bongkar Borok Anies, Ahok Siapkan Heru Budi Jadi PJ DKI Jakarta, Benarkah?
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kabar UAS mematok honor hingga Rp10 juta adalah salah.