Namun ada satu poin yang sangat disoroti Anthony di Ingub tersebut. Rupanya Anies menginstruksikan Sekda untuk membuat masterplan untuk fiskal dan aset daerah.
![Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyapa warga saat acara perpisahan di Balai Kota, Jakarta pusat, Minggu (16/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/16/18014-gubernur-dki-jakarta-anies-baswedan-anies-baswedan.jpg)
"Loh orang kerja itu pasti udah punya masterplan dulu di awal, baru kita kerjain 5 tahun. Ini kerja setelah sampai 2021 dari awal jabatan, baru mau bikin masterplan di 2021 akhir," kritik Anthony.
Karena itulah ia menilai Anies terlalu mengedepankan narasi alih-alih merealisasikan semua program kerja yang telah dibuatnya.
"Saya sebagai anggota DPRD, saya melihat, saya tidak butuh kata-kata. Eksekutif adalah eksekutor, eksekutor bukan kata-kata, bukan parameternya sebagai jubir. Jubir indikator kesuksesan kinerjanya adalah tata kata," terang Anthony.
"Ketika beliau menjadi eksekutif daerah, eksekusi. Kata-katanya saja 'ekse', eksekusi, mana eksekusinya? Jangan sibuk narasi, narasi, narasi. Begitu karyanya di ujung 2021 bikin Ingub, Sekda tanggung jawab beresin semua," pungkasnya.