"Kalau lewat oknum bagi dua."
Dengan kata lain, mereka hanya mendapatkan Rp 400-500 ribu untuk sekali transaksi short time. Itu pun oknum mucikarinya tidak bertanggung jawab apabila PSK di bawah arahannya sakit atau semacamnya.
"Seperti kayak hasil dibagi dua, itu kan sebenarnya nggak pantas. Tapi kita mau nggak mau. Kalau kita nggak mau juga dapat ancaman, kita akan dipermalukan di depan umum," ungkap kedua wanita malang tersebut.
Namun Melati dan Mawar mengaku tidak mempunyai pilihan lain. Tuntutan kebutuhan hidup membuat mereka rela bekerja sebagai PSK.
"Yang saya cari di dunia ini adalah untuk mencukupi kebutuhan anak saya. Selebihnya itu, sudah," pungkas Melati.