Rekam Jejak Karier Luhut: Pernah Ditolak Masuk Kabinet, Kini Jadi Menteri Andalan Jokowi

Selasa, 03 Januari 2023 | 12:09 WIB
Rekam Jejak Karier Luhut: Pernah Ditolak Masuk Kabinet, Kini Jadi Menteri Andalan Jokowi
Ilustrasi Luhut Binsar Panjaitan. (Suara.com/Ema Rohima)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Usut punya usut, ternyata ada tokoh yang menolak kehadiran Luhut di dalam kabinet. Penolakan itu diduga datang dari Jusuf Kalla yang ketika itu menjadi wakil presiden.

Penolakan juga datang dari Ketua Umum PDI Perjuangan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

"Waduh Mas Panda, banyak penolakan terhadap dia. Ibu Megawati nggak setuju dia masuk, terus Pak JK nggak setuju, terus Surya Paloh nggak setuju. Bayangkan itu, 2 pimpinan partai, satu wakil saya," kata Panda, menirukan jawaban Jokowi saat itu.

Setelah melewati sejumlah tahapan lobi-lobi politik, Luhut akhirnya bisa menjadi salah satu menteri Jokowi, bahkan hingga kini.

Lantas seperti apa rekam jejak Luhut Binsar Pandjaitan hingga bisa menjadi salah satu orang kepercayaan Presiden Jokowi? Berikut ulasannya.

Rekam jejak Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut bukan orang baru di dunia politik. Sebelum menjadi menteri di era Joko Widodo, Luhut seudah pernah beberapa kali masuk menduduki sejumlah kursi di pemerintahan

Luhut pernah menduduki jabatan sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Presiden Abdurrahman Wahid pada 2000-2001.

Ia juga pernah menjadi Duta Besar RI untuk Singapura pada 1999-2000. Luhut juga bergabung dengan partai politik, yakni Partai Golkar dan sempat menjabat sebagai Wakil ketua DPP pada 2008-2014.

Baca Juga: Lengkap! Panda Nababan Bongkar Luhut Binsar Panjaitan Ditolak Megawati, JK Dan Berkonflik Dengan Surya Paloh

Di pemerintahan Jokowi sendiri, Luhut pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (2014-2015), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (2015–2016), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016-2019), lalu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2019-sekarang).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI