"Menyesali ya? Menyesali atas meninggalnya rekan Saudara ya?" cecar Morgan.
Ricky lalu terlihat menganggukkan kepalanya, "(Menyesali) atas kejadian seperti ini, harus terbunuh almarhum Yosua," tandasnya.
![Foto kolase Kuat Maruf, Bharada E atau Richard Eliezer, dan Bripka Ricky Rizal meminta maaf kepada Agus Nurpatria dkk karena telah berbohong saat diperiksa dalam sidang di PN Jakarta Selatan, Senin (28/11/2022). [Suara.com/Rakha Arlyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/28/45850-foto-kolase-kuat-maruf-bharada-e-bripka-ricky-rizal.jpg)
Morgan kemudian mempertanyakan soal inisiatif Ricky untuk mengamankan senjata api milik Yosua.
Sebagai pengingat, Ricky dianggap berperan besar dalam pembunuhan karena berinisiatif mengamankan senjata api milik Yosua. Dalam keterangannya Ricky mengaku melakukannya karena Yosua sempat terlibat cekcok dengan Kuat Ma'ruf.
Di hadapan Morgan, Ricky menegaskan inisiatifnya adalah hal lumrah di kepolisian. "Sepengetahuan saya boleh dilakukan untuk mengantisipasi, berdasarkan penilaian saya sebagai anggota polisi untuk menjaga keamanan dan keselamatan, di situ disampaikan ada diskresi kepolisian," kata Ricky.
Ricky juga mengklaim diskresi tersebut diatur di UU Polri. Hal inilah yang akan diverifikasi oleh Morgan karena senjata api merupakan komponen penting dalam kehidupan polisi.