Seperti yang diketahui, kini ada dua figur di PDIP yang kerap diperbincangkan, yaitu Ganjar dan Puan Maharani.
Ada dua hal yang menguat dari dua figur kader PDIP tersebut, yakni keberterimaan dan unsur ideologi keturunan.
Ganjar dinilai menjadi figur yang mudah diterima partai-partai dari poros lain, terutama poros KIB dan Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan PKB.
Hal itu bisa menjadi modal Ganjar yang membuat elite PDIP menerimanya sebagai calon yang dipilih Megawati.
"Memang ada Puan Maharani secara trahidiologi mewarisi ketua umum, tetapi saya rasa politik cair sekali," katanya.
Lebih lanjut, ia menilai ada posisi lain yang bisa diisi Puan atas kompensasi dari sikap mengalahnya. Puan bisa menjadi bagian dari pemerintahan dengan menjadi menteri atau maju pada Pilgub DKI Jakarta.
Sementara itu, dari sisi elektabilitas, Puan Maharani dinilai belum ada prestasi yang signifikan sebagai ketua DPR RI.
Berbeda dengan Ganjar yang bisa mendapatkan suara besar dengan elektoral besar dan prestasinya sebagai kepala daerah Jawa Tengah.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Baca Juga: 'Aduh Gawat Dah' Megawati Sindir Ada Parpol Dompleng Dukungan Capres ke Kader PDIP