Suara.com - Para muslim dianjurkan untuk melakukan shalat istikharah ketika mengalami kebimbangan. Lantas apakah anda sudah tahu tata cara shalat istikharah dengan benar?
Tata cara shalat istikharah tentu dimulai dengan niat sebelum mulai gerakan sholatnya. Kemudian disempurnakan dengan bacaan doanya.
Untuk itu, Suara.com merangkum tata cara shalat istikharah dengan lengkap sebagai pedoman.
Berikut merupakan bacaan latin niat sholat istikharah.
Usholli sunnatal istikharah rak'ataini lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat shalat istikharah dua rakaat karena Allah ta'ala."
Setelah membaca niat shalat istikharah kemudian dilanjutkan dengan gerakan sholat yang pertama yaitu, Takbiratul ihram. Berikut tata cara shalat istikharah selengkapnya:
Baca Juga: Niat Shalat Istikharah dan Tata Caranya, Apa saja Surat Pendek yang Dibaca?
- Takbiratul ihram, lalu baca doa iftitah dan surat Al Fatihah
- Pada rakaat pertama setelah membaca surat al fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kafirun
- Ruku’
- I’tidal
- Sujud pertama dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Berdiri lagi melakukan rakaat kedua. Pada rakaat kedua usai membaca Al-fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas
- Dilanjutkan Ruku hingga tahiyat akhir dan salam
Jumlah rakaat shalat istikharah yaitu 2 - 12 rakaat. Tergantung kemampuan masing-masing orang.
Doa setelah Shalat Istikharah
Bacaan doa setelah shalat istikharah berikut dikutip dari 'Nihayatuz Zain' karya Syekh Nawawi Banten:
"Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub."
"Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (menyebutkan persoalannya) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi."
"Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.”