Suara.com - Nama Ratu Tisha, mantan Sekretaris Jenderal PSSI kini kembali diperbincangkan. Pasalnya, Tisha diketahui comeback dengan mencalonkan diri sebagai calon Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, mendampingi Erick Thohir yang maju sebagai calon Ketua Umum PSSI.
Hingga saat ini, Tisha masih menjadi satu-satunya calon wakil ketua umum yang berkasnya telah diterima oleh Ketua Komite Pemilihan (KP) Ketua PSSI terpilih, Amir Burhanudin.
Sepak terjang Ratu Tisha di dunia PSSI juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebelum mencalonkan diri sebagai Waketum PSSI, Ratu Tisha sendiri telah dikenal sebagai "superwoman" di dunia sepakbola Indonesia.
Kancahnya di dunia sepak bola juga sudah ia rintis sejak belia. Perempuan kelahiran 30 Desember 1985 ini sudah menggemari sepak bola sejak ia duduk di bangku SMA.
Tisha mulai menggemari sepakbola sejak ia mengikuti pertukaran antarbudaya AFS di Leipzig, Jerman. Lulus SMA, ia memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan memgambil jurusan matematika.
Selama masa perkuliahannya, Tisha juga pernah menjadi manajer di klub PS ITB. Ia juga turut dalam mengurusi persiapan pertandingan, menyusun data klub, jadwal latihan, dan kalender pertandingan hingga PS ITB sempat melakukan promosi ke Divisi Utama pada masanya.
Seusai menyelesaikan kuliahnya, Tisha bekerja di bidang perminyakan selama 4 tahun. Namun akhirnya ia memutuskan berhenti bekerja dan fokus membangun LabBola, usaha di bidang statistik olahraga yang dibinanya sejak lama.
Tisha pun masuk dalam pendidikan FIFA Master tahun 2013 silam. Ia terdaftar dan lolos masuk di antara 28 peserta yang lolos dari 6.400 pendaftar. Di FIFA Master, dirinya berhasil mendapat gelar Master of Art dan meraih peringkat tujuh.
Program FIFA Master ini sendiri diselenggarakan oleh International Centre for Sports Studies yang menggandeng beberapa universitas dan mempelajari tentang Sport Humanity, Manajemen Olahraga, dan Hukum Olahraga.
Baca Juga: Iwan Bule Usulkan 1 Oktober Libur Sebagai Pengingat Tragedi Kanjuruhan
Pada tahun 2016, Ratu Tisha suskes menjadi operator Turnamem Torabika Soccer Championship (TSC) yang menempatkannya di posisi Direktur Kompetisi dan Regulasi.