Janji Luhut Soal Masalah Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Luhut menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada masalah dengan pembengkakan biaya kereta cepat Jakarta-Bandung.
Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan terkait persoalan pembengkakan biaya kereta cepat Jakarta-Bandung. Ia berjanji jika cost overrun proyek ini akan diselesaikan pemerintah pekan depan di Beijing, China.
Luhut juga menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada masalah dengan pembengkakan biaya kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Terkait cost overrun kereta cepat tidak ada masalah, kita mau final-kan hal tersebut pada pekan depan di Beijing, China," tegas Luhut di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Dalam kesempatan ini, Luhut turut mengungkapkan harapannya agar hal itu bisa tercapai. Terlebih, Komisi VI DPR RI telah menyetujui tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp3,2 triliun kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Baca Juga: Viral Video Prabowo Tak Berani Duduk Sebelum Diperintah Luhut: Bowo Kau Jangan Macem-macem
Suntikan modal itu diberikan agar pemerintah bisa menyelesaikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang mengalami kenaikan biaya (cost overrun).
Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima menjelaskan bahwa persetujuan tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa PT KAI telah menyelesaikan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Komite Proyek KJCB atas cost overrun tersebut.
DPR meminta Kementerian BUMN untuk memastikan bahwa PMN tersebut dapat digunakan KAI untuk menyelesaikan proyek KCJB secara tepat waktu, yakni pada Juni 2023 sesuai timeline yang telah ditetapkan.
Kemudian tepat biaya sehingga tidak menimbulkan cost overrun lagi, tepat kualitas, dan tepat guna untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung masuk proyek strategis nasional (PSN) yang dibangun melalui kerja sama Indonesia dan China.
Pengerjaan proyek ini menggunakan teknologi tinggi dan melalui transfer knowledge sehingga para pekerja di Indonesia memiliki kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya.
KCJB telah sukses diujicoba dan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo serta Presiden China Xi Jinping secara virtual di sela agenda Pertemuan Bilateral Indonesia-China usai gelaran G20 di Bali. [ANTARA]