Kutuk Keras Aksi Kelompok OPM Sandera Pilot Susi Air, DPR: Toleransi Sudah Cukup, Harus Ambil Langkah Tegas!

Rabu, 08 Februari 2023 | 12:52 WIB
Kutuk Keras Aksi Kelompok OPM Sandera Pilot Susi Air, DPR: Toleransi Sudah Cukup, Harus Ambil Langkah Tegas!
Ilustrasi---Kutuk Keras Aksi Kelompok OPM Sandera Pilot Susi Air, DPR: Toleransi Sudah Cukup, Harus Ambil Langkah Tegas! (Sebby Sambom)

Suara.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengutuk aksi kekerasan yang terjadi di Papua, menyusul disanderanya pilot Susi Air oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM). Menurut Wakil Ketua DPR Dasco aksi tersebut tidak berperikemanusiaan.

"Ya sekali lagi memang Papua ini memprihatinkan dan kami mengutuk keras cara-cara yang tidak berperikemanusiaan," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Dasco memandang saat ini sudah saatnya pihak-pihak terkait, yakni aparat mengambil langkah tegas dalam melakukan penanganan di Papua atas sikap dari TPNPB OPM.

Pesawat Susi Air yang Diduga Terbakar/ist
Pesawat Susi Air yang Diduga Terbakar/ist

"Saya pikir toleransi kita sudah cukup, kita harus ambil langkah tegas, dan Parlemen dalam hal ini DPR RI ini mendukung penuh upaya-upaya pemerintah dan aparat penegak untuk menegakkan hukum di Papua," kata Dasco.

Komisi I DPR RI meminta Polri beserta TNI melakukan komunikasi untuk segera melakukan pembebasan terhadap pilot Susi Air yang menjadi sandera oleh kelompok TPNPB OPM.

Hal itu diminta Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid. Meutya menekankan agar komunikasi serupa dapat juga dilakukan TNI.

"Saya minta pihak-pihak untuk berkomunikasi terutama juga dari TNI bagaimana agar pilot ini kalau betul disandera agar bisa segera dibebaskan," kata Meutya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Sebelumnya, mewakili Komisi, Meutya menyampaikan rasa prihatin atas kejadian pemnakaran pesawat Susi Air dan penyanderaan terhadap pilot. Ia berharap insiden itu cepat terselesaikan.

"Jadi yang pertama saya ikut prihatin dan mudah-mudahan ini segera dapat diselesaikan dan kalau memang disandera segera bisa dibebaskan," kata Meutya.

Baca Juga: TPNPB-OPM Klaim Bakal Kirimkan Foto dan Video Penyanderaan Pilot Susi Air

Bantah Disandera OPM

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengklaim apabila pilot Susi Air atas nama Kapten Philips Max Marthin tidak disandera oleh kelompok TPNPB OPM. Melainkan, menyelamatkan diri.

"Nggak ada penyanderaan. Nggak ada penyanderaan, dia kan ini menyelamatkan diri," kata Yudo kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan penjelasan usai mengikuti rapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023). [Suara.com/Novian Ardiansyah]
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan penjelasan usai mengikuti rapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023). [Suara.com/Novian Ardiansyah]

Yudo juga mengaku belum menerima informasi terkait adanya penyanderaan. Namun dia memastikan akan berupaya mengevakuasi pilot dan para penumpang.

"Saya belum ada informasi kalau yang dibawa itu. Nanti akan kita usahakan bisa evakuasi hari ini," katanya.

Menurut data kepolisian, ada lima penumpang termasuk seorang bayi dalam pesawat tersebut. Mereka ialah Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI