Kata “Ramadhana” di sini menjadi mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca fathah.
Sedangkan “sanata” di niat puasa Ramadhan ini diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya. Lafal niat di atas sesuai dengan Kitab Asnal Mathalib.
6. "Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri Ramadhaani haadzihis sanati lillaahi ta‘aalaa."
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Kata “Ramadhani” yang tertulis dalam niat puasa ini dianggap sebagai mudhaf ilaihi yang menjadi mudhaf, sehingga diakhiri dengan kasrah yang menjadi tanda jarr-nya.
Sementara itu, kata “sanati” diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atas musyar ilaih kata "haadzihi" yang menjadi mudhaf ilaihi dari "Ramadhani".
Lafal niat puasa Ramadhan di atas diambil dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam.
Demikian 6 lafal doa niat puasa Ramadhan yang bisa kalian pelajari masing-masing redaksionalnya. Mau memilih paling mudah sampai yang paling panjang, semuanya kembali pada hati masing-masing.
Kontributor : Rima Suliastini
Baca Juga: Bacaan Niat Mengganti Puasa Ramadhan dan Waktu Terbaik Melaksanakannya