Nabi berpesan, dalam melaksanakan puasa, kita harus mampu menahan dari segala hal yang dapat membatalkan pahala dan sekaligus puasa itu sendiri. Jangan jadikan diri melakukan sesuatu yang sia-sia. Pesan ini tertulis dalam Abul Fadl al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186. Secara jelas, Rasul berkata, “Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan.”
Keutamaan Puasa Nisfu Syaban
Berdasarkan keterangan dari Syekh Nawawi al-Bantani, keutamaan dari melaksanakan puasa nisfu syaban adalah mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW di hari kiamat.
“Puasa sunnah yang keduabelas adalah puasa Syaban, karena kecintaan Rasulullah saw terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang menjalankannya, maka ia akan mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat.”
Selain hal tersebut di atas, tentunya seseorang yang berpuasa dapat belajar untuk menguasai hawa nafsunya. Ketika ia berhasil, ia akan tumbuh menjadi sosok yang tidak mudah marah, lebih positif, dan bisa mempertimbangkan segala permasalahan dari berbagai sudut pandang.
Demikian itu keterangan yang dapat dibagikan berkaitan dengan tata cara puasa nisfu syaban. Semoga berguna.
Kontributor : Mutaya Saroh