Bawa Senjata, 5 Fakta Aksi Sekum MUI Sukabumi Serukan 'Jadilah Hamba Membunuh'

Ruth Meliana Suara.Com
Senin, 27 Maret 2023 | 17:52 WIB
Bawa Senjata, 5 Fakta Aksi Sekum MUI Sukabumi Serukan 'Jadilah Hamba Membunuh'

Suara.com - Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi, Ujang Hamdun kini diterpa angin kontroversi lantaran memproduksi sebuah video yang dinilai memuat unsur propaganda. Tak tanggung-tanggung, Ujang dalam video tersebut menyerukan seruan 'jadilah hamba membunuh' sembari membawa senjata api laras panjang.

Kadung viral, kini Ujang meminta maaf di hadapan kepolisian hingga menuangkan klarifikasi terkait video kontroversial itu.

Kutip ayat Kitab Suci, serukan 'Jadilah hamba membunuh'

Ujang dalam video tersebut mengutip potongan surat Al-Anfal ayat 60 sembari menyerukan kepada audiens untuk menjadi 'hamba membunuh'.

"Jadilah hamba yang membunuh bukan yang dibunuh. Perangi orang musyrik dimanapun mereka berada. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Takbir," seru Ujang sembari memekikan teriakan takbir.

Diketahui bahwa Ujang merupakan Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi sekaligus calon pengurus DKM Al-Jabbar Bandung sebagai anggota Divisi Kerjasama dan Lintas Masjid.

Rilis klarifikasi, mengaku NKRI

Ujang akhirnya merilis klarifikasi terkait video yang ia buat bersama tiga rekannya.

Ujang mengaku ia dan rekan-rekannya masih setia dengan NKRI. Ia juga mengaku bahwa dirinya terlibat dalam pembinaan para narapidana teroris.

Baca Juga: Kinerja ASN Kini Ramai Jadi Sorotan, Larangan Buka Bersama Disebut Bawa Dampak Positif

Tak hanya itu, Ujang juga mengatakan dirinya baru saja mendeklarasikan ikrar setia kepada NKRI.

Ujang mengaku tak terafiliasi dengan teroris

Ujang juga menegaskan dirinya tidak tergabung dengan organisasi teroris apapun. Ia juga mengungkap video tersebut hanya untuk konsumsi pribadi, khususnya teman-teman di lingkungan pengajian.

"Saya tidak ada sedikitpun terafiliasi dengan aliran-aliran garis keras. Kami tidak ada sedikitpun niat untuk melawan NKRI. (Video membawa senjata) hanya konsumsi pribadi. Artinya untuk internal teman-teman pengajian, serta tidak ada tujuan disebarluaskan," ujarnya.

Ujang menilai videonya tak bermuatan radikalisme

Lebih lanjut, Ujang juga menilai video yang ia buat tak memuat unsur radikalisme. Pasalnya, ia mengaku tak memiliki latar belakang terlibat dalam organisasi radikal maupun garis keras.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI