Selain itu, kata Akmal, Timnas Rusia juga dicoret sebelum menjadi peserta Piala Dunia 2022 di Qatar.
“Waktu itu Timnas Rusia mau playoff melawan Timnas Polandia di kualifikasi. Jadi bukan seperti Israel saat ini yang sudah menjadi peserta Piala Dunia U20 di Indonesia,” jelas Akmal.

Ia justru menilai Indonesia dalam kasus Piala Dunia U20 ini mengkhianati komitmen kepada FIFA.
Sebab, penolakan terhadap kepesertaan Timnas Israel disuarakan menjelang kompetisi itu dimulai.
“Beda dengan China yang jauh-jauh hari batal jadi tuan rumah Piala Dunia 2022 sehingga dipindah ke Qatar. Kalau kasus Indonesia kan namanya ngerjain FIFA,” sungut Akmal.
Lebih jauh, narasi standar ganda FIFA itu tidak dikenal dalam komunitas sepakbola. Sebab, FIFA tidak mengurusi persoalan politik negara anggotanya.
“Yang melihat standar ganda itu kan orang politik, karena mereka sedang bermain politik.”