Unggahan tersebut pun menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit warganet yang mengkritik para politisi yang diduga telah mencampuradukan urusan politik dengan olahraga hingga Indonesia gagal menjadi tuan rumah tersebut.
“Bulan lalu di Jakarta. Ada atlet Israel dapat perunggu dan bawa tanda mata berbentuk wayang. Bendera Star of David juga berkibar dengan gagah. Politisi-politis suci pembela kemanusiaan dan keadilan kok nggak ada yang tahu ya?” ujar warganet.
“2022: atlet sport climbing Israel Yuval Shemla tanding di Jakarta. 2023: Februari lalu, giliran pembalap Israel Mikhail Yakovlev tanding di Jakarta. Politisi diam-diam saja dan tak genit mencatut-catut nama Bung Karno. Apakah karena nggak menguntungkan bagi agenda politik elektoralnya yang oportunis?” tambah warganet lain.
“Nah itu dia mas. Harusnya batal juga dong. Iya dong. Katanya harga diri bangsa. Eh tapi kemaren ada yang nerima delegasi di Bali juga dengan hangat itu gimana dong mas? Apakah tidak termasuk mengusik kemanusiaan? Ini cuma tanyak aja ya,” tukas warganet.
“Paling yo cuek mas mergo kurang populer dibanding sepak bola, bagi politikus kan langkah yang diambil ya yang menguntungkan buat mereka,” tambah warganet.
“Tidak ada kompetisi apapun di negeri ini yang terselenggara jika ada Israel nya titik! Harus konsisten, jangan hanya sepak bola saja!” tulis warganet.
“Sikap Indonesia jelas lewat Presiden Jokowi bahwa atlet israel bisa ikut serta dalam event olahraga serta dijamin keamanannnya. Apa karena omongan politisi membuat Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan?” ujar warganet lain.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa