Suara.com - Gubernur Bali I Wayan Koster menjadi salah satu pemimpin yang menolak kedatangan timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023. Akibat masifnya penolakan timnas Israel, dari sejumlah pihak sampai gubernur, FIFA pun memutuskan membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah.
Setidaknya, ada lima alasan mengapa Gubernur Wayan Koster menolak kehadiran Timnas Israel. Padahal, ia sudah menandatangani komitmen dengan FIFA terkait Bali menjadi salah satu lokasi venue Piala Dunia U-20 di Tanah Air, termasuk drawing atau pengundian.
Selain itu, Gubernur Koster juga sempat melayangkan surat kepada Kemenpora, di mana isinya menyatakan tegas penolakannya terhadap timnas Israel. Hal itu diyakini menjadi salah satu alasan FIFA membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Apalagi dalam surat resmi FIFA, tertulis kalimat ‘melihat situasi saat ini’, yang diyakini FIFA bahwa situasi di Indonesia tidak kondustif. Tak ayal, sosok Koster dinilai publik bersalah dan memicu FIFA memberikan keputusan menyakitkan tersebut.
Berikut 5 alasan Wayan Koster menolak hadirnya Timnas Israel ke wilayahnya:
Ancaman keamanan di Bali
Dalam penolakannya, Gubernur Koster sempat mengatakan bahwa kedatangan timnas Israel sangat berpotensi menjadi ancaman dan memicu gangguan keamanan di Bali. Ancaman yang dimaksud bisa bersifat terbuka maupun tertutup.
Koster menegaskan pihaknya tidak akan mentolerir potensi gangguan yang mengancam keamanan dan keselamatan warganya di Pulau Dewata.
Demi nama Presiden Soekarno
Baca Juga: Dikritik Pedas soal Tragedi Kanjuruhan, Gibran: Maaf Saya Salah
Koster melanjutkan, sikap penolakannya kepada Israel diklaim sesuai dengan amanat UUD 1945, di mana itu juga dipegang teguh oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno.