Suara.com - Pengobatan alternatif Ida Dayak dibatalkan karena kondisi tidak kondusif gara-gara membludaknya antusiasme masyarakat. Pengobatan itu berlangsung di GOR Divif 1 Kartika Kostrad Cilodong, Depok.
Bahkan Panglima Divisi Infanteri Kostrad Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun juga membatalkan rencana pengobatan tersebut. Berkenaan dengan hal ini, berikut fakta-fakta pengobatan Ida Dayak.
1. Pengobatan Batal Gegara Membludak
Acara pengobatan Ida Dayak yang berlangsung di Cilodong Depok itu batal. Padahal, banyak warga dari berbagai daerah yakni Depok, Jakarta, Surabaya, dan Cilegon datang berdesakan memenuhi lapangan tempak kostrad Cilodong.
Masyarakat itu telah datang sejak pagi hari dan membludak jumlahnya. Sayangnya, masyarakat sulit diatur dan Ida Dayak pun mengurungkan niatnya mengobati orang-orang dan membubarkan pengobatannya. Bahkan, kumpulan calon pasien itu menyebabkan macet.
"Mohon maaf saya mengumumkan, Ibu Ida tidak bersedia atau tidak mampu untuk melakukan pengobatan, karena kondisinya ramai sekali tidak mungkin melakukan pengobatan satu per satu," kata Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun kepada warga
2. Calon Pasien Antre Sejak Subuh
Ribuan calon pasien yang sudah siap sejak subuh itu pun kecewa. Salah satunya yakni Supriyanto yang berasal dari Cilegon.
Supriyanto menilai ketidaktertiban masyarakat membuat Ida Dayak membatalkannya. Supriyanto juga menyadari hal ini merupakan kesalahan bersama karena sulit diatur. Supriyanto berharap kedepannya agar lebih tertib.
3. Pasien Kecewa