Razia Premanisme di Jakarta Barat, Juru Parkir Malah Jadi Korban Salah Tangkap

Sabtu, 17 Mei 2025 | 00:30 WIB
Razia Premanisme di Jakarta Barat, Juru Parkir Malah Jadi Korban Salah Tangkap
Ilustrasi penangkapan. Seorang juru parkir di sebuah minimaket kawasan Jakbar diduga menjadi korban salah tangkap dalam razia premanisme beberapa waktu lalu. [Antara]

Suara.com - Nasib sial menimpa Asep, seorang juru parkir di sebuah minimarket kawasan Jakarta Barat. Pasalnya, ia menjadi korban salah tangkap dalam Operasi Berantas Jaya 2025.

Operasi ini merupakan bagian dari upaya aparat kepolisian dalam menindak aksi premanisme yang makin meresahkan warga.

Peristiwa penangkapan Asep terjadi pada Rabu malam, 13 Maret 2025 sekira jam 22.00 WIB.

Saat itu, Asep sedang membantu seorang pengunjung memarkirkan mobil.

Tanpa sempat memberikan penjelasan, ia justru ditangkap oleh petugas berpakaian preman.

"Pas dia keluar sempat gue payungin, dikira pengen makan. Nggak tahunya gue malah ditangkap," kata Asep kepada Suara.com.

Asep kemudian dibawa ke Polsek Palmerah untuk pendataan.

Ia baru dibebaskan sekira jam 00.30 WIB atau lebih dari dua jam setelah diamankan.

Menurut Asep, lahan parkir tempatnya bekerja adalah milik pribadi dan dikelola secara legal bersama pemilik lahan.

Baca Juga: 1.197 Preman Terjaring Dalam Operasi Berantas Jaya, Pemerasan Kasus Paling Banyak

Ia menegaskan tidak pernah memaksa atau mematok tarif parkir kepada pengunjung minimarket.

"Biasanya orang ngasih Rp2 ribu. Kalau nggak ngasih, saya nggak pernah maksa. Kadang ada yang ngasih lebih juga saya terima," ujarnya.

Ia mengaku kecewa atas perlakuan tersebut. Selain mencemarkan nama baiknya, proses pendataan itu juga membuatnya kehilangan pendapatan pada malam itu.

"Ya jadi nggak dapat duit. Saya kerja untuk makan, bukan malak orang," keluhnya.

Hanya Didata

Dalam insiden yang sama, ada tiga orang lain yang ikut diamankan: seorang pak ogah dan dua pengamen jalanan. Semuanya hanya didata tanpa proses hukum lebih lanjut.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI