Tahun 2022 lalu, Firli Bahuri pernah diberikan sanksi atas pelanggarannya dalam bab Nilai Dasar Integritas yang tercantum dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d, ayat (1) huruf o, dan ayat (2) huruf i Peraturan Dewan Pengawas KPK Nomor 02 Tahun 2020 tentang Penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku KPK.
Hal ini berkaitan dengan penggelontoran dana hampir Rp1 miliar yang dilakukan KPK untuk melakukan SMS Blast atau broadcast SMS ke hampir semua pengguna ponsel di Indonesia untuk mengirimkan pesan yang bertuliskan, "Manusia sempurna, bukanlah manusia yang tidak pernah berbuat salah, tetapi manusia yang selalu belajar dari kesalahan. Ketua KPK RI.'
Persoalan ini pun dilaporkan oleh Indonesia Memanggil (IM57+) Institute ke Dewan Pengawas KPK karena menganggap Firli sudah menyelewengkan uang KPK untuk kepentingan yang bukan kewajiban KPK.
Dugaan kebocoran data
Paling baru, pemberhentian secara hormat Brigjen Pol Endar Priantoro selaku Direktur Penyelidikan KPK dianggap melanggar kode etik karena tidak memiliki dasar hukum yang jelas. Hal ini membuat Firli kembali dilaporkan ke Dewas KPK. Tak hanya itu, para mantan pimpinan KPK kini juga ikut melaporkan Firli atas dugaan tindakan Firli yang membocorkan data penyelidikan kasus korupsi ESDM yang saat ini masih ditangani KPK.
Firli Bahuri pun kini menjadi "bulan-bulanan" banyak orang atas tindakannya yang kembali melanggar kode etik. Namun hingga kini, belum ada kejelasan atau klarifikasi langsung dari Firli terkait laporan yang ditujukan kepadanya.
Kontributor : Dea Nabila