Efek itu juga yang menyebabkan tanaman kecubung kerap kali disalahgunakan untuk alasan ingin merasakan efek ‘nge-fly’. Padahal, efek yang ada tidak hanya sekedar halusinasi belaka.
Kecubung juga bisa membuat orang yang mengonsumsi merasa cemas dan tidak nyaman, serta dehidrasi. Efek lain adalah perilaku yang tak biasa hingga dua hari, penurunan daya penglihatan hingga kebutaan.
Paling mematikan, mereka yang mengonsumsi kecubung bisa mengalami overdosis yang berujung pada kehilangan nyawa.
Bagi orang yang mengkonsumsi buah atau bunga kecubung, efek yang dirasakan adalah kebingungan, pupil melebar, haus yang intens, kulit kering dan kemerahan.
Lalu efek lain adalah demam, tekanan darah tinggi atau rendah, detak jantung cepat dan gangguan pernapasan. Ditambah ada juga efek halusinasi, gugup, kehilangan ingatan, kejang-kejang, kelumpuhan, koma hingga kematian.
Berbeda lagi untuk orang yang mengkonsumsi buah kecubung dengan cara merokok, maka efeknya yakni halusinasi dan kegembiraan. Namun juga bisa merasakan gejala pusing yang berkepanjangan sampai muntah.
Untuk siapapun tanpa terkecuali, tanaman ini tentu saja berbahaya, terlebih untuk orang hamil, menyusui, anak-anak, gagal jantung, sembelit, down sindrom, sampai dengan orang yang memiliki radang usus.
Cara penanganan
Apabila orang-orang terdekat sudah terlanjur mengkonsumsi buah kecubung, maka yang bersangkutan harus segera mendapatkan penanganan medis.
Baca Juga: Kronologi Perampok Cekoki Sopir Taksi Online Kecubung hingga Tewas Kecelakaan di Tol Jagorawi
Para pengguna katinona harus menjalani penatalaksanaan yang tepat untuk menanggulangi rasa kecanduan zat narkoba.
Pemberian obat-obatan seperti antipsikotropik anti-cemas, anti-depresan, dan juga anti psikotropik dengan jenis dan dosis yang harus tepat.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa