Sepak Terjang Hary Tanoe yang Dipanggil Jokowi ke Istana Negara

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 26 April 2023 | 19:11 WIB
Sepak Terjang Hary Tanoe yang Dipanggil Jokowi ke Istana Negara
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. [Instagram/hary.tanoesoedibjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hary Tanoe mendirikan PT Bhakti Investama pada 1989. Ia menjadi pemegang saham sekaligus presiden eksekutif. Perusahaan itu kemudian mengambil alih sebagian saham PT Bimantara Citra Tbk tahun 2000.

Usai mencaplok saham PT Bimantara Citra, Hary kemudian mengubah namanya menjadi PT Global Mediacom Tbk. Ia pun menjadi presiden direktur perusahaan tersebut.

Selanjutnya pada 2004, Hary Tanoe menjadi presiden direktur PT MNC dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia. Ia juga menjabat sebagai Komisaris pT Mobile-8 Telecom Tbk dan Indovision, serta mulai mengembangkan usaha di bisnis televisi berbayar.

Hary juga menjalankan bisnis penyiaran stasiun radio Trijaya FM, Harian Seputar Indonesia, Majalah Trust dan Majalah Genie. Ia juga beberapa kali diundang menjadi dosen tamu di dunia pendidikan, hingga pembicara dalam bidang perusahaan dan investasi.

Sosoknya juga sempat aktif di bidang olahraga setelah dipercaya menjadi Bendahara Komite Olahraga Nasional (KONI). Kemudian menjadi Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia selama dua periode, yakni periode 2014-2018 dan 2018-2022.

Hary juga pernah menjadi Ketua Umum PB Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) pada 2019 hingga 2023.

Pada 2013, Hary memutuskan terjun ke dunia politik. Awalnya ia mendirikan organisasi kemasyarakatan bernama Persatuan Indonesia (Perindo).

Adapun deklarator ormas ini lainnya adalah Yusril Ihza Mahendra, Romli Atmasasmita dan mantan Sekretaris Jenderal Partai NasDem Ahmad Rofiq.

Selanjutnya pada 2014, Hary Tanoe bergabung denagn Partai Hanura yang dibentuk Wiranto. Keduanya menjadi bakal calon presiden dan wakil presiden. Namun, Hary akhirnya mengundurkan diri karena perolehan suara Partai Hanura sangat kecil.

Baca Juga: PPP Resmi Usung Ganjar Pranowo Capres 2024, KIB Kumpul Besok Bahas Kebijakan soal Pilpres

Hary pun mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada Pilpres 2014. Sayang, pasangan tersebut kalah di Pemilu 2024 melawan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI