Dari narasi yang disampaikan, pembeli sebelumnya sudah ke Pasar Cimol Gedebage pada 10 April dengan maksud untuk mencari info penjualan baju thrifting dalam partai besar atau istilah dalam bentuk bal.
Pembeli kemudian bertemu dengan pedagang yang dimaksud.
Dua hari setelahnya, pembeli perempuan itu masih bertanya-tanya kepada pedagang terkait pembelian baju thrifting untuk dijual kembali.
Lalu pada 14 April, pedagang yang dimaksud meminta uang terlebih dahulu untuk menyimpan barang pesanannya agar tidak diambil orang.
Keesokan harinya, pedagang tersebut tiba-tiba mengabarkan kalau barang yang sudah dibooking sudah terjual ke orang lain.
Karena barangnya sudah tidak ada, maka si pembeli pun meminta uangnya untuk ditransfer kembali pada 15 April. Namun, permintaannya itu ditolak karena si pedagang mengaku barang baru akan datang pada subuh nanti.
Sesuai dengan janji si pedagang, pembeli kembali menanyakan terkait barangnya.
"Tanggal 16 April jam 05.25 subuh kita nanyain soal barang lagi tapi gak dibales-bales. Jam 11.00 siang pelaku ini baru bales, katanya barang udah ada tapi harus diamanin dulu (gak ngerti maksudnya?)," terangnya.
Selanjutnya, ayah dari si pembeli berusaha menghubungi pedagang untuk menanyakan perihal barang yang dimaksud. Akan tetapi, si pedagang membalasnya dengan emosi bahkan disebut mengancam akan membunuh.
Baca Juga: Pedagang Thrifting Acungkan Senjata Tajam ke Pembeli Wanita di Pasar Cimol Gedebage Ditangkap
"Kita punya semua bukti chat transfer sampai ngancam di chat juga banyak," tuturnya.