Suara.com - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap rencana akan melakukan audit pada semua lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mengetahui sumber dana LSM. Luhut rupanya curiga ada campur tangan asing dalam LSM di Indonesia.
Hal tersebut terungkap ketika Luhut jadi saksi di sidang Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanty di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) pada Kamis (8/6/2023). Di kesempatan itu, Luhut mengaku sempat didatangi kedutaan besar (dubes) negara lain usai kasus pencemaran nama baik oleh Haris dan Fatia mencuat ke publik.
Simak fakta Luhut mau audit semua LSM berikut ini.
1. Mau Audit Semua LSM di Indonesia
Dalam sidang Haris dan Fatia, Luhut mengatakan bahwa dia akan mengaudit LSM di Indonesia. Hal itu penting dilakukan untuk mengetahui aliran dana yang didapat LSM. Apalagi menurut Luhut, ada banyak LSM yang menggunakan dana untuk yang tidak jelas.
2. Bantah Keterlibatan Bisnis di Papua
Dalam sidang, Luhut membantah memiliki keterlibatan bisnis di tanah Papua seperti dituduhkan Haris dan Fatia. Dia mengungkap sempat ada salah satu dubes negara yang mendatanginya soal kasus pencemaran nama baik Haris dan Fatia.
"Ada satu dubes negara datang ke saya, ini kenapa sampai begini? Saya jelaskan semua tuduhan tidak benar," ungkap Luhut. Sebagai informasi, Haris dan Fatia didakwa karena pernyataan mereka dalam video di akun YouTube Haris yang dinilai mencemarkan nama baik Luhut.
3. Sakit Hati Disebut Lord
Luhut merasa sakit hati disebut punya bisnis di Papua. Dia juga jengkel disebut penjahat dan 'lord' oleh Haris dan Fatia.