Meski sering dipakai oleh orang Yahudi, ia mengaku belum pernah menemukan mereka yang mualaf memakai salam seperti ini. Lagu itu, kata Etika, dimiliki penganut Yahudi sebagai pujian untuk Tuhan Yang Maha Esa.
Hanya saja, beberapa waktu setelahnya diadopsi oleh agama lain untuk memuji kelahiran Yesus hingga kerap dijadikan lagu rohani Kristen. Shalom Aleichem sendiri berasal dari nama samaran seorang penulis Yahudi Rusia, Yiddish Sholom Aleichem.
Menurut berbagai sumber, lagu tersebut sering digunakan oleh pemeluk Kristen Orthodox Timur Tengah, khususnya komunitas di kawasan Israel, Palestina, Suriah, Turki, Mesir, Maroko, Rusia, Libanon, hingga Yordania.
Havenu Shalom Aleichem pun bisa dipakai sebagai salam saat beribadah, memulai khotbah, atau diucapkan kepada rekan-rekan.
Selain itu, kata Shalom berarti 'damai' yang dirasakan secara pribadi, ketenangan, serta keseimbangan mental. Hal ini dianggap menjadi hadiah bagi kita yang selalu menghargai Tuhan.
Dengan kata lain, menyanyikan lagu tersebut dipercaya mampu menenangkan jiwa melalui pujian terhadap Sang Pencipta.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti