"Maka Bung Karno merasa bahwa perjuangan ini harus seperti apa yang dimiliki Pak Marhaen," tuturnya.
Kemudian Soekarno menelurkan nilai tersebut dalam Pancasila.
"Di dalam meng-ekstraksi cara berpikirnya, maka Bung Karno melahirkan Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945," sambungnya.
Megawati meminta para kader PDIP untuk meresapi nilai-nilai Pancasila dari sosok tersebut.
"Pada waktu yang lalu pun, Pancasila itu sepertinya diredupkan, diplesetkan. Makanya, harus semua yang namanya anggota PDI Perjuangan belajar lahirnya Pancasila," lanjutnya.
Megawati kemudian juga meluruskan pemikiran yang salah kaprah bila Marhaenisme senada dengan Komunisme.
Politisi perempuan tersebut dibuat kesal lantaran beberapa pihak masih mengkaitkan Marhaen dengan ajaran komunis.
"Sering kali orang memplesetkan katanya kalau Marhaen itu adalah komunis. Padahal saya sebut Bapak Marhaen," katanya.
Ketum PDIP yang juga merupakan putri Soekarno dari Fatmawati tersebut juga meminta kadernya tak terjerumus dengan kesalahpahaman demikian.
"Jadi saya sudah pernah loh ada yang ndak percaya itu ada makamnya. Di daerah Bandung. Jadi jangan dikatakan kalau saya bilang Marhaen, lalu (dituduh Marhaen itu) komunis," imbuhnya.