Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan(yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah."
Selain itu, berdasarkan penjelasan di laman muhammadiyah.or.id, bacaan takbir Idul Adha juga bisa lebih singkat. Berikut ini lafalnya:
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, kabiran.”
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dengan kebesaran-Nya.”
Menurut Muhammadiyah, dalil penggunaan takbir tersebut berasal dari riwayat Salman, beliau berkata:
“Bertakbirlah dengan ‘Allahu Akbar, Allahu Akbar, kabiran’.” Dan juga riwayat dari Umar dan Ibnu Mas’ud: “Allahu Akbar, Allahu Akbar, la ilaha illa Allah wa Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil-hamd.”
Referensi untuk dalil ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abdul Razzaaq dengan sanad yang shahih. Demikian penjelasan tentang bacaan takbir hari Raya Idul Adha 2023 dan perbedaannya dengan Idul Fitri.