Sedangkan makna yang dijelaskan Listyo, bahwa Presisi sebenarnya adalah sebuah singkatan dari prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
Listyo kala fit and proper test juga turut menjelaskan bahwa nilai prediktif tercermin dari misi Polri mengedepankan kemampuan untuk memprediksi situasi dan kondisi yang menjadi isu dan permasalahan yang menjadi potensi gangguan kamtibnas.
Responsilbilitas didefinisikan oleh Listyo sebagai rasa tanggung jawab instansi kepolisian dalam melaksanakan tugas, yang secara keseluruhan ditujukan untuk menjamin kepentingan dan harapan masyarakat dalam menciptakan keamanan.
Terakhir, transparansi berkeadilan adalah wujud dari prinsip, cara berpikir, dan sistem yang terbuka, akuntabel, dan humanis, serta selalu membuka diri untuk selalu diawasi.
Listyo mengharapkan buah dari Presisi adalah pelaksanaan tugas-tugas kepolisian akan dapat menjamin rasa keamanan dan rasa keadilan masyarakat.
Listyo minta maaf ke masyarakat di HUT Bhayangkara ke-77
Dua tahun setelah Listyo memperkenalkan Presisi sebagai motto Polri, ternyata sepanjang perjalanan Korps Bhayangkara menerima banyak evaluasi dan kritik dari masyarakat.
Berkaca dari berbagai isu di kepolisian, Listyo menjadikan momen HUT Bhayangkara ke-77 ini untuk secara pribadi meminta maaf ke masyarakat.
Listyo mengakui bahwa selama ini, Polri urung sempurna dalam melakukan tugasnya.
Baca Juga: Disindir Puan Maharani, Daftar Kasus 'Viral Dulu Baru Diusut Polisi'
"Tak ada gading yang tak retak, untuk itu dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan permohonan maaf atas perbuatan yang menyakiti hati masyarakat," ujar Listyo di akhir sambutannya dalam acara peringatan HUT Bhayangkara ke-77, Sabtu (1/7/2023).