Tergusur dari Rumah Sendiri Demi 'Monumen Politik' Stadion JIS, Warga Kampung Bayam: Saya Dijanjiin Doang

Jum'at, 07 Juli 2023 | 16:34 WIB
Tergusur dari Rumah Sendiri Demi 'Monumen Politik' Stadion JIS, Warga Kampung Bayam: Saya Dijanjiin Doang
Warga Kampung Bayam yang digusur kini bertahan di bawah tenda terpal biru. [Suara.com/Faqih]

Suara.com - Sejumlah Warga Kampung Bayam nekat mendirikan bangunan semipermanen di depan pintu kawasan rumah susun (Rusun) Kampung Bayam.

Mereka mendirikan tenda 'darurat' yang sebenarnya tak layak huni karena hanya tertup terpal biru di bagian atas, dengan tiang penyangga bambu dan balok kayu bekas.

Seorang penguni tenda biru, Tuti mengatakan, tinggal di sana sejak delapan bulan silam.

Tuti mengaku nekat menghuni tenda tak layak tersebut lantaran sudah tidak sanggup membayar uang sewa rumah kontrakan.

"Dulu pas awal digusur kan dapat uang pengganti, untuk kita ngontrak. Sekarang, uangnya sudah habis, dan kita seharusnya sudah menghuni di Rusun," kata Tuti, saat ditemui Suara.com, Jumat (7/7/2023).

Tuti mengaku, hingga kini belum bisa menikmati hunian yang sebelumnya dijanjikan Pemprov DKI pada era Gubernur Anies Baswedan ini, lantaran belum terjadinya kesepakatan harga sewa.

Aktivitas warga di tenda darurat yang didirikan di pintu masuk Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Jumat (24/2/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Aktivitas warga di tenda darurat yang didirikan di pintu masuk Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Jumat (24/2/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Pengembang Rusun Bayam, Jakpro mematok harga yang membuat mereka tak mampun membayar, yakni di atas Rp 700 ribu. Jelas saja, warga yang rata-rata berpenghasilan menengah ke bawah tersebut menganggap harga sewa sudah kelewat mahal. Apalagi, Rumah Susun Bayam itu berstatus rusun bersubsidi.

Bagi Tuti dan tetangganya yang tinggal di tenda biru, menurunkan harga sewa hingga setara dengan tarif rusun bersubsidi lainnya menjadi hal yang sangat realistis.

"Rusun subsidi yang lainnya kan paling sewa sebulannya Rp 350 ribu sampai Rp 400 ribu. Ya kita minta disamakanlah, apalagi kita kan juga warga DKI," ucapnya.

Baca Juga: Tolak Pindah Rusun! Warga Kampung Bayam Korban Gusuran Era Anies Cueki Tawaran Pemkot Jakut

Tuti menyebut, saat Rusun tersebut diresmikan oleh Anies Baswedan, seluruh warga diundang untuk ikut peresmian.

Bahkan warga berdiri di depan hunian mereka masing-masing. Namun hingga saat ini, nasib mereka masih terkatung-katung menunggu kepastian, bisa menempati hunian tersebut.

"Saya dijanjiin doang, tapi sampai sekarang nggak bisa masuk," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tetap menerapkan aturan biaya sewa Rp 765 ribu tiap bulannya untuk warga Kampung Susun Bayam, dekat Stadion JIS, Jakarta Utara.

VP Corporate Secretary Jakpro, Syachrial Syarief, mengatakan pihaknya menetapkan tarif berkisar Rp 615.000 sampai Rp 765.000 per bulan karena sudah mengikuti aturan yang berlaku.

Besaran tarif tersebut jauh dari tuntutan warga yang meminta biaya sewa diturunkan jadi Rp150.000.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI