Budiman pun sempat melanjutkan kuliah di Unversitas Gajahmada, sebelum akhirnya dinyatakan drop out karena terlibat dalam banyak aktivitas di luar kampus.
Pada tahun 1996, Budiman bersama para rekannya pun mendeklarasikan PRD (Partai Rakyat Demokratik).
PRD ini sendiri berfokus pada gerakan mendobrak pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat dan memperjuangkan hak-hak para buruh, petani, dan pekerja kasar lainnya.
Namun sayang, gerakan dari PRD ini menyebabkan Budiman ditangkap dan divonis 3 tahun penjara, namun akhirnya dibebaskan dari penjara di tahun ketiga karena mendapat amnesti dari Presiden Indonesia saat itu, Gusdur.
Budiman pun pernah dituduh sebagai dalang insiden 27 Juli 1996 atau Sabtu Kelabu, dimana adanya kejadian penyerbuan kantor DPP PDI. Budiman pun sempat mengenyam pendidikan di luar negeri.
Ia pun berkuliah di jurusan Ilmu Politik di University of London dan melanjutkan pendidikan magister di jurusan Hubungan Internasional di Camridge University Inggris.
Setelaj menamatkan perkuliahannya, Budiman pun kembali ke Indonesia dan memutuskan untuk bergabung dengan PDI Perjuangan.
Selama bergabung di PDIP, Budiman pun pernah menjabat sebagai anggota DPR RI selama dua periode pemerintahan, yaitu periode 2009 - 2014 dan periode 2014-2019.
Meskipun sudah tidak menjabat sebagai anggota DPR RI, Budiman pun masih tercatta sebagai kader PDIP. Ia juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan seperti organisasi Social-Democracy Network in Asia dan merupakan pelopor komunitas Inovator 4.0 yang mengutamakan perkembangan teknologi di berbagai kalangan.
Baca Juga: Habis Dikunjungi Budiman Sudjatmiko, Prabowo Siap Bertemu Megawati
Kunjungan Budiman ke kediaman Prabowo ini sendiri diakui Prabowo hanya sebatas kunjungan pribadi tanpa melibatkan embel-embel partai tertentu.