Suara.com - Belum lama ini jagat media dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkam penampakan sosok bermahkota ketika pengajian Gus Miftah di Lampung. Di dalam video yang viral di medsos itu sosok yang diduga sebagai 'Nyi Roro Kidul' berada tepat di belakang Gus Miftah. Lantas bagaimana sih asal usul Nyi Roro Kidul?
Sosok Nyi Roro kidul memang sudah melekat sebagai salah satu cerita rakyat yang melegenda di masyarakat Indonesia. Banyak yang mempercayai terhadap mitos keberadaan Nyi Roro Kidul sebagai penguasa laut selatan.
Sosok yang berasal dari Yogyakarta ini digambarkan sebagai wanita cantik bergaun hijau yang tinggal di istana yang terletak di dalam pantai selatan. Sebenarnya, ada banyak versi dari asal usul keberadaan Nyi Roro Kidul. Berikut penjelasan lengkapnya.
Salah satu versi yang populer di kalangan masyarakat adalah bahwa dahulu Nyi Roro Kidul merupakan putri dari Prabu Siliwangi ke VI.
Berdasarkan cerita di tanah Jawa, lebih tepatnya di daerah Padjadjaran ada kerajaan purba yang dipimpin Prabu Siliwangi ke VI. Prabu Siliwangi diketahui mempunyai kebiasaan berburu hewan di hutan belantara. Suatu ketika ia yang tengah asyik berburu secara tidak sadar masuk kedalam hutan yang dalam. Prabu Siliwangi pun tidak bisa menemukan jalan keluar dari hutan.
Setelah beberapa saat berputar putar untuk mencari jalan keluar, Prabu Siliwangi tiba-tiba bertemu dengan seorang wanita cantik di dalam hutan tersebut. Setelah berkenalan diketahui jika ternyata perempuan tersebut sudah sejak lama tinggal di hutan. Sang perempuan berjanji akan mengantarkan dan menunjukkan jalan keluar dari hutan, akan tetapi dengan syarat Prabu Siliwangi harus mau menginap beberapa hari di istananya.
Singkat cerita, Prabu Siliwangi menyetujui permintaan tersebut dan tinggal beberapa hari di istana sang perempuan cantik. Prabu Siliwangi pun tinggal lebih lama dari rencana yang ia putuskan sebelumnya karena Prabu Siliwangi merasa jatuh cinta dengan si perempuan cantik itu dan pada akhirnya mereka berdua menikah.
Selang beberapa waktu, Prabu Siliwangi pun kembali ke kerajaannya sendirian tanpa sang istri. Sesampainya di istana, seluruh rakyat merasa gembira saat mengetahui bahwa sang raja masih hidup dan sudah kembali. Mereka sempat berfikir bahwa raja meninggal lantaran sudah lama tidak ada di istananya.
Baca Juga: Siapa Sosok Nyi Roro Kidul? Viral Diduga Muncul di Video Pengajian Gus Miftah
Prabu Siliwangi pun menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang sudah ia tinggalkan ketika dia di dalam hutan. Hingga beberapa bulan berlalu dan dia melupakan keberadaan istrinya yang masih ada di dalam hutan.
Di suatu malam, saat Prabu Siliwangi sedang tertidur pulas, tiba-tiba saja dia dikagetkan dengan suara tangisan seorang bayi. Sang Prabu pun langsung bangun dan menghampiri sumber suara bayi tersebut yang ternyata berada di depan pintu istana. Prabu merasa kebingungan terhadap keberadaan bayi itu tetapi dia tetap menggendongnya.
Di tengah kebingungannya, tiba-tiba saja di depan Prabu Siliwangi muncul sebuah asap dan cahaya putih. Perlahan asap itu mulai berubah menjadi sosok perempuan yang tak lain adalah istrinya.
Sang istri mengatakan jika bayi yang digendong Prabu Siliwangi tersebut merupakan anak mereka dan dia meminta sang suami untuk merawatnya selayaknya manusia biasa. Namun belum sempat bertanya banyak terhadap istrinya, dalam sekejap mata sang perempuan menghilang. Prabu kemudian membawa putrinya masuk dan memberikannya nama Putri Kadita.
Putri Kadita tumbuh sebagai seorang gadis yang cantik dan berbudi pekerti sangat baik. Kecantikan dari Putri Kadita ini terkadang mengingatkan Prabu Siliwangi pada istrinya. Sang Prabu selama ini juga terus berusaha untuk mencari istrinya ke dalam hutan namun hasilnya nihil. Prabu Siliwangi pun mulai mengkhawatirkan kerajaannya. Dia tidak memiliki istri dan seorang anak laki laki sebagai penerusnya.
Kemudian Prabu Siliwangi meminta izin terhadap Putri Kadita jika dia ingin menikah lagi. Putri Kadita pun menyetujui niat sang ayah tersebut. Dan akhirnya Prabu Siliwangi menikahi putri bangsawan bernama Dewi Mutiara.