Gayung bersambut, omongan Andi dibuktikan dengan keputusan sepihak Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres mendampingi capres Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Fakta itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya melalui keterangan tertulisnya. Dalam keterangannya, Teuku mengungkapkan kalau Partai Demokrat dan PKS tak dilibatkan Paloh dalam pengambilan keputusan tersebut.
![Bakal calon presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan, membagikan momen kebersamaan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa (25/10/2022). [Foto ist/ @aniesbaswedan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/26/57461-anies-baswedan-dan-agus-harimurti-yudhoyono-anies-ahy-ahy-dan-anies.jpg)
Pengambilan keputusan dilakukan di NasDem Tower pada Selasa (29/8/2023).
"Secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Teuku dikutip Kamis (31/8/2023).
Di hari yang sama, Anies dipanggil oleh Paloh dan manut akan keputusan tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut baru menyampaikan keputusan Paloh kepada Demokrat dan PKS pada keesokan harinya.
Itupun tidak dilakukan secara langsung melainkan dibantu oleh juru bicaranya, Sudirman Said.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol, juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," tegasnya.