"Ada di beberapa BUMN, masih banyak, masih ada lah atau masih banyak. Jangan selalu beralasan kecolongan terus pak Rycko, nanti kecolongan lagi, kecolongan terus, masa kecolongan terus-terusan," ucap dia.
Said Aqil menyarankan perlu seleksi ketat bagi pegawai BUMN. Khususnya dalam urusan anti radikalisme dan anti terorisme.
"Sejak screening sebenarnya harus, rekrutmen pegawai BUMN terutama harus betul-betul di samping kapasitas, di samping skill juga integritas anti kekerasan, anti radikalisme, anti terorisme," papar dia.
Adapun DE ditangkap Densus 88 Antiteror Polri terkait kasus dugaan tindak pidana terorisme di rumahnya kawasan Jalan Raya Bulak Sentul, RT 07 RW 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Jawa Barat, pada Senin (14/8/2023) sekitar pukul 13.17 WIB.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebut DE merupakan karyawan BUMN. Adapun peran daripada DE di antaranya mendukung jaringan terorisme ISIS hingga aktif melakukan propaganda di media sosial.
"Pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," ungkap Ramadhan kepada wartawan, Senin (14/8/2023).
Selain itu, kata Ramadhan, DE juga terlibat dalam upaya penggalangan dana untuk operasional aksi teror.
"DE juga merupakan admin dan pembuat beberapa channel Telegram Arsip Film Dokumenter dan Breaking News yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," katanya.
Baca Juga: Said Aqil Sentil Kepala BNPT Soal Kasus Pegawai KAI Tersangka Terorisme: Masa Kecolongan Terus