Sontak, Susanto mnyerahkan lamaran secara online melalui e-mail HRD Rumah Sakit PHC Surabaya. Pihak rumah sakit akhirnya menyetujui lamaran tersebut dan menyodorkannya kontrak kerja.
Trik licik Susanto akhirnya berhasil dan ia diterima sebagai pekerja. Ia setiap bulannya menerima Rp7,5 juta tiap bulannya.
Pihak rumah sakit akhirnya harus merugi sampai Rp 262 juta. Usut punya usut, Susanto hanya merupakan lulusan SMA. Namun, ia akhirnya memilih untuk berusaha mencari ijazah lain untuk ia gunakan agar bisa menjadi dokter.
Kontributor : Armand Ilham