'Main Mata' AS-Israel Jadi Penyebab RS Al Shifa Gaza Diserang Membabi Buta

Chandra Iswinarno Suara.Com
Rabu, 15 November 2023 | 11:20 WIB
'Main Mata' AS-Israel Jadi Penyebab RS Al Shifa Gaza Diserang Membabi Buta
Ilustrasi petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza. [Antara/Anadolu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah Sakit Al Shifa Gaza yang selama ini menjadi tempat perlindungan bagi warga, pasien yang terluka dan petugas medis yang melakukan perawatan akhirnya diserbu Militer Israel pada Rabu (15/11/2023) dini hari waktu setempat.

Militer Israel dengan bangga menyatakan, penyerbuan tersebut tepat sasaran terhadap Hamas.

"Berdasarkan informasi intelijen dan kebutuhan operasional, pasukan IDF melakukan operasi yang tepat dan tepat sasaran terhadap Hamas di area tertentu di Rumah Sakit Shifa," kata pihak militer Israel dalam sebuah pernyataan yang dikutip Alarabiya.

Pihak Hamas meminta Israel dan Presiden AS Biden bertanggung jawab penuh atas serangan tentara pendudukan terhadap RS Al Shifa. Dua pihak tersebut dinilai Hamas telah menjadi otak penyerangan rumah sakit terbesar di Gaza.

Tak hanya itu, Hamas menyatakan penyerangan tersebut juga dipicu pernyataan intelijen AS pada Selasa. 

Lampu Hijau Intelijen AS

Pihak intelijen AS mendukung kesimpulan Israel yang menyatakan bahwa militan melakukan operasi di Al Shifa.

Pernyataan itu yang kemudian disebut Hamas menjadi 'lampu hijau' bagi Militer Israel untuk melancarkan serangan tersebut.

"Penerapan narasi palsu (Israel) oleh Gedung Putih dan Pentagon, yang mengklaim bahwa perlawanan menggunakan kompleks medis Al Shifa untuk tujuan militer, adalah lampu hijau bagi pendudukan untuk melakukan lebih banyak pembantaian terhadap warga sipil."

Baca Juga: Nasib Bayi-bayi Baru Lahir Di Gaza: Disimpan Di Ruang Bedah, Sebagian Tewas Karena Tak Ada Inkubator

Terkait serangan Israel ke RS Al Shifa pada Rabu dini hari, Pemerintah AS belum memberikan komentar. Padahal, PBB memperkirakan setidaknya ada 2.300 pasien, staf, dan warga sipil yang mengungsi di RS Al Shifa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI